Selasa, Januari 29, 2008

Iseng

Saya secara sepontan begitu kaget ketika saya ditanya sama salah satu temen saya begini : Sudahkah kamu lihat matahari dalam seminggu ini,walaupun itu hanya sedetik ?

Yah,benar-benar kaget dan saya ga nyangka bakal mendapat pertanyaan model seperti ini dalam hidup saya.Pertanyaan ini teramat simpel dan sepele.Tapi lebih jauh saya menangkap maksud yang tersembunyi didalamnya yang ternyata begitu sarat makna.Apakah itu ? yakni mengenai sebagian waktu kita yang kita manfaatkan untuk kita nikmati setiap hari.Kita nikmati disini adalah waktu yang benar-benar kita resapi sebagai sebuah nikmat yang harus kita syukuri,dalam hal apapun itu.Setiap detik,menit,hingga mencapai hitungan tahun adalah rangkaian cerita hidup kita yang tentunya setiap saat berisi berbagai cerita hidup baik suka,duka,senang,sedih,terharu,marah,takut,kehilangan,menangis,tertawa dan semua peristiwa yang kita alami.

Kenapa mesti demikian ?.Karena waktu adalah anugerah yang teramat berharga dari Tuhan.Di dalam waktu kita bisa menjadi apapun dan meraih apapun.Tapi juga sebaliknya,di dalam waktu jualah kita akan mengalami kekalahan,kegagalan,kehilangan,dan juga segala kesedihan.Waktu membawa kita kepada semua peristiwa dalam hidup kita.kita bersamanya dituntut untuk bisa menghadapi semua peristiwa itu.Dan pada akhirnya kita harus bisa mengambil sikap dan keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut setiap saat.

Peristiwa yang kita alami di dunia ini adalah semua hal dan kejadian yang kita lakukan.Mulai dari hal yang sangat kecil dan sangat sebentar sampai peristiwa besar yang memakan waktu lama.Mulai dari hal sepele sampai masalah-masalah yang berat.Dan mulai dari hal-hal yang tidak begitu kita sadari sampai hal yang sangat kita sadari serta menyita perhatian yang sangat besar.Mari coba kita mulai telaah dari semua sisi kehidupan kita.Dari aktifitas pribadi seperti makan,bernafas,mandi dan lainnya.Hingga aktifitas sosial yang berhubungan dengan orang lain.Terlebih menyangkut semua aspek kehidupan kita dari masalah personal,keluarga,pekerjaan,asmara,komunitas hingga hubungan kita kepada Tuhan.

Jadi tidak ada alasan sebenarnya jika kita jujur pada diri kita masing-masing.Bahwa hanya kerugian yang akan kita dapatkan bila kita tidak bisa menikmati semua aktifitas kita yang semua memakan waktu itu.Karena dengan keterpaksaan dan tanpa keikhlasan kita akan selalu merasa berat dalam menjalani semua itu.Dan semua seolah merupakan beban untuk diri kita.

Jadi mulai sekarang saya belajar kembali untuk selalu menikmati setiap detik hidup saya.Dan belajar untuk selalu tulus,ikhlas dan penuh rasa syukur dalam menjalani setiap aktifitas dan kegiatan yang saya lakukan setiap saat.Bagaimana dengan anda ?

Senin, Januari 28, 2008

Pak Harto......aku jadi ingat ayahku...

Setelah menahan diri dari kemaren,akhirnya saya ga kuat juga untuk ikut menulis tentang mantan presiden RI ke-2 Bapak Soeharto yang berpulang kehadirat Allah SWT.Tapi disini saya lebih menyoroti masalah perasaan dan juga gejolak yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan.Terutama mewakili perasaan saya sendiri yang pernah begitu getir disaat ditinggalkan bapak saya menuju alam keabadian.Saya tahu persis rasa itu.Dimana ketika itu saya masih duduk dikelas 2 SLTP dan ditengah kerasnya keinginan saya untuk mengejar dan meraih cita setinggi mungkin.

Bapak,bagi keluarga kami adalah kepala keluarga,tumpuan ekonomi,dan pemimpin yang melindungi,mengarahkan sekaligus sebagai simbol harkat dan martabat keluarga kami.Beliau selalu mencurahkan segala kemampuan yang beliau miliki untuk berbuat yang terbaik bagi keluarga kami.Jadi,tanpa perlu saya rinci segala peran dan semua tindakan beliau telah jelas bagi saya dan keluarga bahwa sepeninggal beliau kehidupan ini akan semakin berat dijalani dan penuh tantangan serta cobaan yang harus dihadapi dan ditaklukkan.


Saat itu,disuatu subuh yang dingin.Dengan setengah sadar saya terbangun untuk menyaksikan dan menerima jenazah bapak yang dikirim dari RS.Saya tertegun,tanpa suara.............rasa kehilagan yang teramat dalam membuat bibir saya terkunci.Saya terpaku dalam diam dan terus diam sementara ibu dengan penuh ketabahan beliau hanya sedikit menangis.Saya tahu,tangis itu adalah sebuah nyanyian cinta yang begitu tulus dan pasrah kepada Tuhan,kepada hidup dan takdir yang sudah digariskan.Tangis yang lirih itu......adalah nyanyian rindu kepada belahan jiwa yang telah pergi untuk bisa bertemu kembali disuatu saat nanti..............


Lalu ketika pagi menjelang.Ketika hari telah berganti.Kami benar-benar sadar sepenuhnya bahwa hidup harus dilanjutkan,perjuangan harus diteruskan dan cita-cita harus diraih serta mimpi harus dijadikan kenyataan.

Satu yang selalu jadi segalanya buat saya adalah "My Special One" yaitu ibu saya.Beliau selalu menjadi penyejuk dikala hati dan jiwa sedang kering,letih dan mulai kehabisan nafas.Beliau laksana sumber semangat,motifasi,dan sebagai motor buat segala aktifitas saya.Beliau jugalah yang menjadi tempat mencurahkan segala keluh,masalah,dan problematika hidup.Serta beliau juga adalah tempat buat saya berbagi segala suka dan duka.

Beginilah hidup di alam yang fana ini.Ada yang lahir,dan akan ada yang berpulang.Namun satu hal yang pasti bahwa hidup tidak akan pernah berhenti sampai hari akhir tiba.Selamat jalan Pak Harto,semoga segala amal dan perbuatan beliau selama hidup di dunia ini diterima dan mendapatkan balasan yang setimpal disisi Allah SWT.